21.10.09

Antara Hati dan Pikiran

Dilema,
Antara apa yang kurasakan dan apa yang aku pikirkan...
semuanya begitu berbeda arah,
Hatiku mencoba membuka kembali apa yang dulu pernah aku rasakan pertama kali dalam hidupku,
jujur saja... aku merasa ini ajaib karena aku benar-benar tidak pernah merasakan gejolak ini sebelumnya,
begitu kuat... begitu indah, bahkan begitu nyata...
Namun apa yang aku pikirkan malah harus membuatku kembali berpijak pada tanah yang memang seharusnya kuinjak dengan segenap kemanusiaanku.
Aku memikirkan apa yang diharapkan oleh orang lain, selalu... bahkan selalu saja begitu.
aku selalu mendahulukan apa yang diharapkan dan diimpikan orang lain terhadapku.
lalu apa yang bisa kuperbuat...?
hanya dilema yang kurasakan menghantui seluruh pikiranku, bahkan menjelma menjadi sebuah beban yang kurasa mulai begitu berat...sungguh aku kehilangan arah.
Aku ingin meraih apa yang dirasakan oleh hatiku, walaupun aku tau itu hanya sesaat atau bahkan tidak ada seorangpun yang tau sampai kapan perasaanku padanya berakhir...
Tapi aku tidak pernah memikirkan bagaimana aku akan menghancurkan harapan dan impian orang lain untuk aku tidak bersamanya...
Tuhan, mana yang harus aku dahulukan?
Hatiku ... pikiranku ... atau bahkan tidak sama sekali...?
Aku tidak ingin sakit,
Aku juga tidak ingin orang lain kecewa,
lantas bagaimana?
Aku ingin kembali seperti dulu, meraih semua kebebasan yang aku punya, kerajaan yang aku Ratui dimana tidak ada seorangpun yang berani melarangku, yang mengekang apa yang kumau, yang membantah apa yang kukatakan... karena akulah sang penguasanya.
begitu tenang, ketika tidak ada orang lain yang mengusik kesendirianku.
Tapi ini adalah kehidupan, yang aku sadar bahwa aku juga membutuhkan orang lain...
sampai akhirnya aku bertemu dia...
Tuhan, kalau bukan diriMu... lantas siapa yang akan menjawab takdir yang terjadi padaku?
aku Dilema...
Aku rela,
Aku siap untuk mematahkan hatiku,
Tapi aku tidak siap untuk mematahkan hati orang lain...
Sementara aku ... baik, aku mengaku bahwa aku menginginkan dia,
Tapi tidak sepenuhnya orang lain setuju pada keputusan apa yang akan aku ambil...
Aku harus apa...
tolong katakan.
Aku harus apa...
tolong jawab.
Aku harus apa...
bicaralah.
karena aku mulai lemah.


_NENO_

2 komentar: